Pseudocode dan Flowchart
Pseudo-code (Kode Palsu) merupakan
deskripsi tingkat tinggi informal dan ringkas atas algoritma pemrograman komputer yang menggunakan konvensi struktural
atas suatu bahasa pemrograman
dan ditujukan untuk dibaca oleh manusia dan bukan oleh mesin. Kode palsu
biasanya tidak menggunakan elemen detail yang tidak diperlukan untuk kebutuhan
pemahaman manusia atas suatu algoritma, seperti deklarasi variabel, kode
ataupun subrutin untuk sistem yang bersifat spesifik. Tujuan
dari penggunaan kode-palsu adalah untuk mempermudah manusia dalam pemahaman
dibandingkan menggunakan bahasa pemrograman yang umum digunakan, terlebih
aspeknya yang ringkas serta tidak bergantung pada suatu sistem tertentu
merupakan prinsip utama dalam suatu algoritma. Kode-palsu umumnya
digunakan dalam buku-buku ataupun publikasi karya ilmiah yang mendokumentasikan
suatu algortima, dan juga dalam perencanaan pengembangan program komputer,
untuk membuat sketsa atas struktur sebuah program sebelum program yang
sesungguhnya ditulis.
Kode-palsu
menyerupai pula kerangka program (skeleton programs), termasuk dummy code, yang bisa
dikompilasi tanpa kesalahan.Diagram
alur dapat pula
dimasukkan sebagai alternatif berbasis grafis sebuah kode-palsu. Dalam pseudocode, tidak ada syntax standar yang resmi.
Karena itu, pseudocode ini dapat kita terapkan dalam berbagai bahasa
pemograman. Fungsi dari pseudocode mungkin sama dengan
Flowchart. Perbedaannya terletak pada cara penyampaiannya. Pseudocode
menggunakan kata-kata untuk menjelaskan suatu algoritma, sedangkan Flowchart
menggunakan gambar. Contoh Algoritma dan Pseudocode :
Algoritma
|
Pseudo-code
|
Jika sudah selesai, cetak invoice
|
IF KONDISI_SELESAI = “DONE” THEN
PRINT INVOICE
|
Nilai A dibagi dengan 2
|
A←A/2
|
Jika nilai A lebih besar dari 2
maka nilai A dikalikan 3
|
IF A > 2 THEN A ← A x 3
|
Dari dua bilangan A dan B, cari
bilangan yang terbesar
|
IF A > B THEN PRINT A ELSE PRINT Bini
|
Masukkan semua mata kuliah
yang ingin diambil pada semester
ini
|
DARI MATKUL = 0 SAMPAI MATKUL <= MATKUL_DIINGINKAN, MASUKAN
DATA MATKUL
|
Bahasa rakitan atau lebih umum dikenal sebagai Assembly adalah bahasa pemrograman tingkat
rendah yang digunakan dalam pemrograman komputer, mikroprosesor, pengendali
mikro, dan perangkat lainnya yang dapat diprogram. Bahasa
rakitan mengimplementasikan representasi atas kode mesin dalam bentuk simbol-simbol yang secara
relatif lebih dapat dipahami oleh manusia. Berbeda halnya dengan bahasa-bahasa tingkat tinggi yang berlaku umum, bahasa rakitan
biasanya mendukung secara spesifik untuk suatu ataupun beberapa jenis
arsitektur komputer tertentu. Dengan demikian, portabilitas bahasa rakitan
tidak dapat menandingi bahasa-bahasa lainnya yang merupakan bahasa pemrograman
tingkat tinggi. Namun demikian, bahasa rakitan memungkinkan programmer
memanfaatkan secara penuh kemampuan suatu perangkat keras tertentu yang biasanya tidak dapat
ataupun terbatas bila dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman tingkat
tinggi.
Pada bahasa rakitan, programmer umumnya menggunakan sebuah program utilitas yang disebut sebagai perakit (bahasa
Inggris:assembler) yang digunakan untuk menerjemahkan
kode dalam bahasa rakitan tersebut ke dalam kode mesin untuk perangkat keras
tertentu. Sebuah perintah dalam bahasa rakitan biasanya akan diterjemahkan
menjadi sebuah instruksi mnemonic dalam kode mesin, berbeda halnya
dengan kompiler pada bahasa pemrograman tingkat tinggi
yang menerjemahkan sebuah perintah menjadi sejumlah instruksi dalam kode mesin.
Beberapa perangkat lunak bahasa
rakitan terkenal biasanya menyediakan tambahan fitur untuk memfasilitasi proses
pengembangan program, mengontrol proses perakitan, dan alat bantu pengawakutuan (debugging).
Ada
beberapa dasar alasan menggunakan bahasa rakitan dilihat dari sudut pandang
penggunaannya:
·
Bahasa rakitan dibandingkan dengan
bahasa mesin, bahasa rakitan merupakan
representasi atas bahasa mesin yang dirancang agar lebih mudah dipahami oleh
manusia. Dengan menggunakan bahasa rakitan, seorang programmer dapat lebih
mudah mengingat instruksi-instruksi dengan menggunakan simbol yang lebih
dimengerti dibandingkan bila menggunakan symbol mnemonic kode mesin
secara langsung.
·
Bahasa rakitan dibandingkan dengan
bahasa tingkat tinggi, bahasa rakitan memungkinkan
programmer untuk mengontrol serta memanfaatkan secara penuh kapabilitas yang
terdapat atas suatu perangkat keras, berbeda halnya dengan bahasa pemrograman
tingkat tinggi yang memiliki banyak keterbatasan dalam pemanfaatan secara penuh
suatu perangkat keras.
Flowchart merupakan sebuah diagram dengan
symbol-simbol grafis yang menyatakan tipe operasi program
yang berbeda.Sebagai
representasi dari sebuah program, flowchart maupun algoritma dapat menjadi alat
bantu
untuk memudahkan perancangan alur urutan logika suatu program, memudahkan
pelacakkan sumber
kesalahan program, dan alat untuk menerangkan logika program.
Contoh Flowchart :
Terima kasih, semoga bermanfaat 😊
Sumber : http://laviola-mennys.blogspot.com/2014/04/contoh-algoritma-flowchart-pseudocode.html
No comments:
Post a Comment